Minggu, 21 Juni 2015

Hati-hati sedang marak pembobolan akun email



Jangan Sampai berpikir mempunyai kata sandi panjang & njelimet lantas menciptakan penjahat cyber tidak sanggup membobol akun email Kamu. Ingat, penjahat dunia maya mempunyai seribu satu akal bulus uutuk membobol email kamu. Seperti memanfaatkan trick yg satu ini. 

Menurut laporan Symantec, sekian banyak penipuan yg paling efektif lebih sering teramat sederhana. Yang Merupakan sample menyamar sebagai polisi & meminta orang utk menyerahkan kunci mobil mereka. 
Penipuan ini mempunyai dua ciri : kesederhanaan (modus) & fakta bahwa orang condong mempercayai pihak yg mempunyai wewenang
Akhir-akhir ini Symantec meraih kenaikan serangan spear-phishing kategori tertentu yg menyasar customer telephone selulerMaksud dari serangan ini yaitu buatmemperoleh akses terhadap akun email korban. 
"Serangan rekayasa sosial ini amat sangat meyakinkan & kami sudah memperoleh tidak sedikit orang yg tertipu karenanya," papar Symantec. 
Buat jalankan serangan, sang penjahat butuh mengetahui alamat email & nomer mobile phone sasaran, yg umumnya tak terlampaui susah buat mereka temukan
Penyerang dulu memanfaatkan media pemulihan kata sandi yg ada terhadap tidak sedikit penyedia email, yg maksud awalnya merupakan menunjang para customer yglupa kata sandi buat meraih kembali akses kepada akun mereka, antara lain lewat, kode verifikasi yg dikirim ke handphone mereka.
Nah, di sinilah rekayasa sosial si penjahat cyber dilancarkan. Sejurus selanjutnya, penjahat mengirimkan pesan singkat ke si pemilik original email tersebut bersama mengaku-ngaku yang merupakan Google (atau penyedia email yg lain) & meminta kode verifikasi yg dikirimkan. 
Begini kira-kira isikan SMS tipuan tersebut. "This is Google. There has been unauthorized activity on your account. Please reply with your verification code". 
Costumer yg tidak waspada mungkin saja dapat enteng dikelabui & serentak membalas pesan tipuan tersebut dgn kode verifikasi akun emailnya. Seandainya telah begini,berarti Kamu telah jadi korban. 
"Kebanyakan kasus yg kami temui, menimpa kastemer Gmail, Hotmail, & Yahoo Mail," lanjut Symantec. 
Utk itu, dibutuhkan kecurigaan dari customer pada pesan yg tanya berkaitan kode verifikasi, terutama kalau mereka tak sempat memintanya. Jikalau tak percayamengenai permintaan tidak terduga, customer mampu mengecek bersama penyedia email mereka buat mengkonfirmasi apakah pesan tersebut sah. 
& satu lagi, umumnya permintaan kode verifikasi tidak sempat membutuhkan reply dari customer.

Sesudah si penjahat lapor 'lupa password', penyedia email -- contohnya Google -- dengan cara automatic mengirimkan kode verifikasi ke No. telepon selular si pemilik asli akun email tersebut. 


This Is The Newest Post