Sebetulnya kalau
ingin di runut satu persatu pasti banyak sekali, tapi dalam kesempatan ini saya
akan coba bahas yang masalah yang paling mendasar saja sehingga akan terlihat
mudah.
Masalah umum yang sering timbul dalam memulai
bisnis percetakan
1. dimulai dari
mana nich?
2. Berapa modal yang
harus saya persiapkan ?
3. Dimana tempat yang
cocok atau strategis berusaha percetakan ?
4. Bagaimana
memproses orderan cetakannya ?
ini adalah masalah klasik, yuk kita cari solusinya.. sehingga akan tercipta sukses mudah bisnis tersebut.
1. Harus mulai dari
mana ?
Untuk memulai bisnis
ini, tahap awal Anda bisa mulai observasi keberadaan percetakan-percetakan yang
menyediakan jasa cetak. Artinya percetakan yang memiliki mesin cetak offset,
yang menerima jasa cetak. Lalu cari percetakan yang menerima jasa setting, lalu
cari toko kertas yang menjual macam-macam jenis kertas dalam ukuran besar.
Biasanya keberadaan mereka di setiap kota saling berdekatan. Setelah Anda tahu
masing – masing tempat tersebut, maka ketika Anda mendapat order cetakan maka
kesanalah anda akan kerjakan order anda tersebut. Mudah bukan....!!!!
2. Modal Usaha
Untuk modal usaha
menjadi agen percetakan sebetulnya tidak perlu modal besar, karena anda bisa
mulai bisnis ini dari menangani order – order yang kecil terlebih dahulu, misal
order kartu nama, undangan, stiker atau form – form toko. bahkan untuk kasus
tertentu tanpa modalpun bisa Anda lakukan. Ga percaya ! berikut ilustrasinya
Contoh Kasus Anda mendapatkan order undangan penikahan sebanyak 1000 lbr,
dengan asumsi harga perlembar Rp 1.500,- hingga total uang yang akan Anda
terima Rp 1.500.000,- Tahap awal Anda bisa bilang kepada konsumen Anda untuk
minta DP minimal 50 % dari total penjulan yaitu Rp 750.000,-, dengan uang Rp
750.000, di tangan.
Maka Anda datangi
percetakan yang bisa melayani pembuatan undangan tersebut. Disana Anda bisa
bernego dengan orang percetakan tersebut, katakan bahwa Anda punya order
undangan dan bermaksud bekerjasama dalam pembuatannya ( Istilahnya Anda
berprilaku seolah-olah sebagai broker atau calo, sebetulnya dalam dunia percetakan
Anda di sebut Agen Percetakan)Anda tawar harga pengerjaan undangan tersebut
menjadi Rp 1000,- / lembar. Ko bisa murah sekali nawarnya, ya bisa aja, ingat
dalam bisnis undangan, tingkat keuntungan / profit margin berkisar antara 30 –
50 %. Jadi dengan kita tawar 1000 / lembar, harga tersebut masih menguntungkan
buat mereka. Lalu Anda pun membayar DP nya sebesar 50 % dari sejuta alias 500
ribu. he he he kini Anda punya uang cash 250 ribu selisih dari DP yang Anda
terima dari konsumen Anda. Selanjutnya setelah 4 – 5 hari kemudian order
undangan yang sudah jadi, Anda ambil, Anda pakai uang yang 250 ribu sisanya
untuk tambahan uang pelunasan, Anda nego dengan percetakan tersebut bahwa sisa
pembayaran 250 ribu lagi akan Anda bayar setelah Anda terima uang pelunasan
dari konsumen Anda. Karena masih order pertama, mungkin saja mereka tidak
langsung percaya, takut – takut kalau anda tidak balik lagi, untuk meyakinkan
mereka Anda bisa kasih jaminan entah SIM atau KTP Anda. ini juga pilihan
terakhir kalo mereka tidak juga percaya Anda. Singkat kata, setelah uang
pelunasan undangan tersebut anda terima maka segeralah anda lunasi hutang Anda,
jangan pernah menunda-nunda. Anda sedang memulai usaha, jangan cuma membangun
usaha yang anda pikirkan tapi juga membangun kepercayaan. Jelas yaa sekarang
dengan modal Rp 0,- Anda bisa mendapatkan keuntungan 500 ribu, enak kan ! ya i
ya laah dan Alhamdulillah Ingat, bisnis apapun harus dimulai dari membangun
kepercayaan, kepercayaan akan timbul setelah ada pembuktian dan bukan karena di
minta, jadi berusahalah untuk selalu jujur dalam berbisnis, jaga kepercayaan
konsumen serta klien anda. Bila kepercayaan telah terbangun niscaya usaha
andapun akan semakin berkembang dan jangan heran bila kemudian
kemudahan-kemudahan akan anda temui dalam perjalanan bisnis Anda
3. Tempat Usaha
Tempat usaha yang
cocok atau strategis sebetulnya relative, karena banyak kasus usaha yang
katanya berada pada tempat paling strategis, paling menguntungkan berada di
pusat kota, mudah di jangkau dari segala arah, namun ternyata dalam
perjalanannya justru bangkrut. namun sebaliknya ada usaha yang lokasinya
standar namun bisa bertahan bahkan berkembang. Tapi kali ini karena pembahasan
usaha percetakan ini baru mulai dan masih kecil – kecilan dengan modal pas-pasan,
maka pilihan tempatnya adalah dimana Anda tinggal, bila Anda tinggal di rumah
sendiri, maka disitulah tempat usaha percetakan Anda, bila masing ngontrak atau
ngekos maka disanalah usaha usaha percetakan Anda. Sebetulnya sederhana untuk
membuka percetakan ini, cukup dengan membuat spanduk ukuran 1 x 3 meter atau 1
x 2 meter, lalu Anda letakkan di depan rumah atau kontrakan Anda, selesai dan
selamat Anda sudah punya usaha percetakan, alias agen percetakan.
4. Memproses Orderan
Ketika order sudah
Anda dapatkan, maka selanjutnya Anda yaitu Anda memproses orderan tersebut.
cara proses yang mudah sudah saya jelaskan diatas, yaitu cari saja percetakan
yang mau mengerjakan semua proses pembuatan undangan tersebut. Kalau itu yang
anda lakukan maka Anda harus rela berbagi keuntungan dengan mereka. Kalau anda
ingin memaksimalkan keuntungan anda maka anda harus melakukan step-step
berikut. Untuk mudahnya saya akan buatkan ilustrasinya, misalnya Anda akan
memproses order undangan.
Langkah – langkahnya
:
a. Setelah order
diterima, kemudian Anda menuju percetakan yang melayani setting undangan,
sekaligus mempunyai mesin cetak. Disetiap kota bisanya selalu ada percetakan
yang melayani jasa setting serta cetak offset ( mempunyai mesin cetak ). disana
anda dapat mengerjakan order Anda.
b.Pilihan kedua, dan
ini yang lebih baik yaitu anda cari percetakan yang selain melayani jasa
setting, cetak offset juga menjual bahan kertas dari berbagai jenis serta
ukuran termasuk kertas undangan. Bila Anda mendapati percetakan seperti ini
maka cukup hanya datang kesatu tempat ( percetakan tersebut )maka order cetakan
anda akan langsung selesai, tanpa perlu kemana-mana lagi.
Selamat mencoba,
bismillah tekadkan hati, bulatkan kemauan, doa panjatkan, iktiar maksimalkan.